Contoh Nyata Sedekah Ekstrim Mendapat Balasan Ekstrim



Contoh Nyata Sedekah Ekstrim Mendapat Balasan Ekstrim

Saat berceramah di rumah Soerya Respationo, salah satu calon wakil gubernur Batam (mendampingi calon gubernur H. Nyat Kadir), Senin malam, Yusuf Mansur menuturkan beberapa kisah ajaib bersedekah. Misalnya, kisah seorang lelaki bernama Mubalighun yang ditimpa masalah berat. Karena selalu berutang dan dikejar debt collector, istrinya tidak tahan dan minta cerai. Pada suatu malam, dia merasa dunia akan kiamat baginya, karena pada keesokan harinya rumahnya akan disita, istrinya menunggu di Pengadilan Agama, dan anak sulungnya akan dikeluarkan dari sekolah akibat terlalu lama menunggak bayaran. Pokoknya Mubalighun depresi berat dan bahkan berniat bunuh diri malam itu juga. ''Syukurlah dia sadar, dan teringat uang simpanannya sebesar Rp 300 ribu. Malam itu juga ia sedekahkan uang tersebut kepada fakir miskin. Keesokan harinya dia mendapatkan rezeki besar yang tak disangka-sangka, sehingga rumah tetap dimiliki, istri tak jadi menuntut cerai, dan anak sulungnya bisa tetap bersekolah,'' tuturnya.

"Sedekah Ekstrim = Balasan Ekstrim"

Ada juga kisah seorang tukang bubur yang mengorbankan uangnya untuk biaya pengobatan orang tuanya. Apa yang terjadi? ''Begitu angka tabungannya di sebuah bank mencapai lima juta rupiah, ia mendapat hadiah sebuah mobil Mercy,'' kata Yusuf Mansur.

Ny. Hasyimah, istri H. Nyat Kadir, membenarkan fenomena keajaiban sedekah. Suatu hari dalam sebuah acara ia ingin menyumbang sejuta rupiah. Entah kenapa rasanya berat sekali mengeluarkan uang itu. Akhirnya ia hanya menyumbang 500 ribu, namun apa yang didapatnya? Sejak itu ada saja uangnya keluar untuk berbagai keperluan. Jumlahnya sampai berlipat. ''Andai saja saya jadi menyumbang sejuta, saya yakin keadaannya tak akan seburuk itu,'' tandas Ny Hasyimah.

Ny Rekavenny Soerya juga bercerita banyak mengenai keajaiban-keajaiban sedekah, terlebih setelah mendengarkan berbagai ceramah. ''Pengalaman hidup kami membuktikan bahwa pendekatan spiritual, khususnya sedekah, merupakan kunci untuk meraih kesejahteraan finansial,'' papar Ny Rekavenny
Kisah ini dialami oleh teman baik saya saat bulan Ramadhan kemarin. Sebuah kisah yang membuka mata hati saya, karena saya tahu prosesnya dari awal hingga balasan sedekah itu diterima. Kini kisah ini saya bagikan pada anda, semoga bermanfaat dan menambah semangat kita untuk selalu bersedekah walau dalam kesempitan atau dirundung masalah…..

Teman saya saat bulan Ramadhan kemarin baru satu bulan pindah dari pekerjaan lamanya. Dia memilih menjadi marketing properti di salah satu perusahaan pengembang perumahan. Hampir 2 bulan bekerja, teman saya belum bisa menjual satu pun rumah di perusahaan tersebut. Padahal tiap bulan dia mendapat gaji yang lumayan, hal inilah yang membuat dia tidak enak.

Ditengah keputusasaan tersebut, dia ingat akan kekuatan sedekah. Akhirnya dia berniat menyedekahkan hartanya untuk mengatasi permasalahan hidupnya. Dia menyedekahkan uang Rp. 10.000,- untuk panti asuhan dengan harapan Allah mau melancarkan pekerjaannya.


Sungguh diluar dugaan, dalam kurun waktu 1 jam saja, Allah memberi kelancaran bagi pekerjaannya. Dia bisa menjual 4 rumah sekaligus hari itu. Dengan nilai komisi…. 10 juta..!! Silahkan dihitung berapa kali lipat Allah membalas sedekah dia.

Mengapa balasannya sangat besar? Karena uang 10 ribu waktu itu, sangat berarti bagi teman saya.Anda tahu berapa uang yang dia miliki saat menyedekahkan 10 ribu tersebut? Uang yang dimiliki di dompetnya tidak lebih dari 20 ribu. Dia hanya menyisakan uang bensin untuk pulang ke rumah.

Ini sangat berhubungan dengan artikel sedekah ekstrem yang pernah saya tulis. Saat kita punya keyakinan tinggi akan kekuatan sedekah, Allah akan benar-benar membuktikannya pada anda. Saat anda yakin Allah akan menolong lewat sedekah anda, Allah akan bener-benar menolong “SAAT ITU JUGA” seperti yang dialami teman saya.

Contoh Nyata Sedekah Ekstrim Mendapat Balasan Ekstrim VIDEO






Ingin Kaya? Sesekali Lakukan Sedekah Ekstrem



Ingin Kaya? Sesekali Lakukan Sedekah Ekstrem

Ippho mengatakan sedekah itu membuat orang menjadi kaya. Kebanyakan orang otak kiri berpikir bahwa cukup rezeki dulu atau setelah berhasil melakukan sesuatu, baru kemudian sedekah. Menurut Ippho, pemikiran seperti itu terbalik.
Ippho Santosa, motivator yang sekaligus pakar otak kanan, menyarankan agar orang mau bersedekah minimal 10% dari jumlah yang biasa diterima.

Hal itu diungkapkan saat mengisi acara seminar motivasi di kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa (3/12/2013).

“Sedekah itu berapa? Minimal saran saya itu 10% dari yang biasa kita terima. Kalau kita biasa terima Rp10 juta per bulan, sedekahnya Rp1 juta,” ujarnya, Selasa (3/12/2013).

Dia menyarankan agar persentase sedekah itu ditingkatkan secara bertahap. Menurutnya, sesekali juga perlu dilakukan sedekah yang ekstrem, misalnya sedekah barang berupa jam tangan, handphone, mobil, atau bahkan rumah. “Sekali-sekali sedekah mesti ekstrem, lakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan,” ujarnya.

Ippho mengatakan sedekah itu membuat orang menjadi kaya. Kebanyakan orang otak kiri berpikir bahwa cukup rezeki dulu atau setelah berhasil melakukan sesuatu, baru kemudian sedekah. Menurut Ippho, pemikiran seperti itu terbalik.

“Kebalik, sedekah dulu baru nanti misalnya deal-nya atau negosiasi yang sedang dikerjakan itu goal. Sedekah itu kaya pelumas, action itu mesinnya,” ujarnya.

DIa menambahkan, jika ingin agar rezeki lancar dan keinginan serta impian hidup kita terkabul, jangan lupa meminta ridho orangtua. Serta, jangan sampai kita sendiri tidak ikhlas atau dengki dengan rezeki yang didapat orang lain.

“Karena Demi Allah, tidak ada yang menghalangi rezeki kita, selain diri kita sendiri yang tidak ridho atau dengki dengan rezeki orang lain. Dengki itu menutupi rezeki. Ada 3D yang menghalangi rezeki yaitu dengki, dendam, dongkol, 3 sifat ini harus dibuang,” ujarnya. 

Ippho bercerita, dirinya dulu lahir di keluarga yang sangat miskin. Di sebuah rumah tipe 21, dia tinggal bersama keluarganya beserta orang lain yang diperbolehkan oleh ibunya untuk menumpang tinggal di situ.

“Ada yang numpang di situ, bertahun-tahun. Ibu saya miskin, tapi mentalnya kaya. Saya baru mengerti sekarang, bahwa fadilah-nya [efeknya, manfaatnya] bekerja untuk saya sekarang. Buahnya saya petik sekarang,” ujarnya.

Di akhir acara, Ippho mengajak seluruh hadirin untuk mengeluarkan sedekahnya dan ternyata, setelah dihitung jumlahnya menembus Rp6 juta. Sedekah tersebut kemudian akan disalurkan untuk panti asuhan.

Ingin Kaya? Sesekali Lakukan Sedekah Ekstrem VIDEO





Sedekah Ekstrim Membawa Manfaat Luar Biasa



Sedekah Ekstrim Membawa Manfaat Luar Biasa

Yaaa berbagi merupakan ajaran yang sangat baik sekali. Hampir semua agama menyarankan bahwa berbagi kepada sesama itu akan membawa kebaikan. Berbagi bisa membawa dampak positif pada diri kita sendiri maupun orang lain. Efek yang luar biasa jika setiap orang mempunyai jiwa berbagi kepada sesama.

Berbagi kepada sesama dalam Islam sering disebut dengan sedekah. Sedekah merupakan salah satu anjuran yang diajarkan Rasulullah SAW. Dengan bersedekah akan menghapuskan kesalahan masa lalu kita. Allah juga berfirman akan melipat gandakan orang yang bersedekah dijalanNya. Tentunya sangat banyak lagi manfaat dari bersedekah.

Semboyan tentang berrbagi juga sangat banyak sekali, misalnya bersedekahlah maka engkau akan kaya. Saya pernah ikut seminar Ippo Santosa, motivator yang sangat hebat. Beliau mengajarkan kepada kita semua untuk saling berbagi, baik dalam keadaan susah ataupun senang. Salah satu yang benar-benar ada dalam ingatan saya adalah sedekah ekstrim. Baru dengar kata sedekah ekstrim ngeri bukan? heheee...

Beliau bercerita tentang sedekah seorang petugas pom bensin. Ia ingin membuka sebuah warung untuk istrinya, namun gajinya hanya 700ribu. Kemudian ia bertanya kepada seorang ustadz bagaimana agar bisa kaya, lalu ustadz tersebut berkata sedekahkan semua gajimu. Dengan yakin dan ikhlas petugas pom itupun menyedekahkan semua gajinya. Tanpa disangka-sangka petugas pom bensin tersebut mendapatkan warisan. Akhirnya ia bisa membangun warung yang selama ini diinginkan istrinya. Sedekah itu mendatangkan rezeki yang lain dari arah yang tidak diduga-duga. Keren bukan?

Itu salah satu cerita dari sedekah ekstrim yang diceritakan oleh Ippo. Setelah itu beliau mengajukan sebuah pertanyaan, apa yang anda punya saat ini? Sudahkan anda bersedekah ekstrim dengan apa yang anda punya? Tampak sangat berat untuk bersedekah ekstrim, namun hasil yang akan didapat juga akan sangat ekstrim jika kita ikhlas dan yakin.

Kita bisa membiasakan diri dengan bersedekah kepada sesama, tidak perlu banyak-banyak atau ekstrim. Jika budaya sedekah atau berbagi sudah mendarah daging pada diri kita maka sedekah ekstrim akan sangat mudah. Saya dan suami masih sama-sama dalam taraf belajar bersedekah. Ingat dalam harta kita terdapat sebagian harta orang lain yang dititipkan pada kita, jadi berikanlah hak tersebut kepada yang berhak menerima.

Sedekah Ekstrim Membawa Manfaat Luar Biasa VIDEO





Yuk, Sedekahin Aja

Yuk, Sedekahin Aja

Tahun 2006 saya dikontrak sebuah bank syariah, dibayar 2 Milyar. Bayar hutang 1,4 Milyar, sisanya semua disedekahin.

Habis itu, tahun 2007 dapet kontrak 9 Milyar. Hati saya dan istri berdegup keras, jika disedekahin lagi total? Hmmm … Jannah, surga, Jebret!!! Ga pake mikir, sedekah lagi. Semua. Sampe akhirnya saya merasakan sedikiiiit yang dirasa Abu Bakar… yang penting dicukupkan Allah saja. Selebihnya, memang harta Allah kok.

Tahun 2007, dah ngalir aja cash in dan cash out. Bener-bener ngalir. Allah Maha Kaya. Allah kasih saya anak 5, bisa ibadah, bisa dakwah, bisa usaha/dagang.

Sedekahin

Saya kalo lihat kawan-kawan, saudara-saudara yang ada duit, pengeeeeennn ngasih tau, “sedekah dah… jangan pake mikir… biar Allah yang ngurus semua keperluan.”

Tahun 2008, kembali ada simpanan 200 ribu dollar. Waktu itu mau berhenti jadi ustadz, he he. Ini duit hasil usaha. Eh eh eh, di enolin lagi. Sisa 30 juta. Begitu sisa 30 juta, eh eh eh. Malah dikontrak lagi sama satu perusahaan, dengan bayaran 500 ribu dollar! Subhanallaah, manalah saya ga percaya sama Allah…

Cuma emang, perjalanan riyadhah dulu, sampe selesai masalah. 7 tahun. Jangan merasa lelah, jangan merasa capek. Terus aja berjalan. Perjalanan sedekah saya, ga ada apa-apanya dibanding mereka-mereka yang berjihad dengan darah dan air matanya. Bahkan dengan para guru. Ga ada apa-apanya.

Doa saya dikabul Allah… pengen sedekah yang GEDEEEEEEE… Alhamdulillah. Sekarang jika saya mengajak orang sedekah, bukan karena saya pengen duitnya, tapi kepengen agar orang merasakan bahwa janji Allah itu BENAR… juga biar menikmati rangkaian amal shaleh yang ditawarkan.

Tahun 2008 atas izin Allah, kami tinggalkan rumah kami, lalu kami ngontrak. 2 mobil pun diberikan untuk Allah. Entahlah… ada perasaan bahagia bisa ngasih Allah.

***

Kalo inget perjalanan sedekah di awal, untuk bisa sedekah, kudu puasa. Supaya bisa ngasih orang lain jatah yang mestinya dimakan.

Ngajar di salah satu madrasah, honor 45 ribu. Saya bilang ke kawan, “Yuk, kita sedekahin aja…”

Alhamdulillah, banyak yang geleng kepala.

Kata mereka, “Ini aja jauh dari cukup.”

Saya yakinkan, “Makanya yuk sedekahin aja… Biar jadi 5 juta!”.

Kawan-kawan malah minta saya duluan sedekah. Ya bismillaah aja. Itu di tahun 1999 kejadiannya. Habis sedekah 45 ribu, alhamdulillah, ga hasil. He he he… saya santai aja.

Eh eh, kawan-kawan yang malah ngomongin. “Dapet Suf 5 jutanya?”

Saya nyengir… Saya jawab, “Ga dapet…”

Seorang kawan, ini cerita ya, mudah-mudahan bukan riya nih, aamiin … seorang kawan bilang, “Kirain sedekah 45 ribu beneran dapet 5 juta…”, setengah ngeledek.

Tapi saya sambung, “ga dapet 5 juta. Sebab dapetnya lebih dari 50 juta…” #kalem.

Kaget dah kawan-kawan… Kok bisa? Ya bisa.....




Bersedekah, Menjerumuskan Diri Dijalan Yang Benar



Bersedekah, Menjerumuskan Diri Dijalan Yang Benar

Yang Benar, Yang Bersedekah. Statement tersebut, mungkin sedikit ekstrim dan menukik. Kurir Langit adalah gerakan yang semindset dengan mereka yang selalu mendahulukan otak kanan dalam berfikir, bertindak dan menyikapi berbagai hal tentang kehidupan, termasuk tentang sedekah. Intinya, “Satu Action Baik mengalahkan Seribu Lima Ratus Planing Baik”. Pemikiran seperti ini memang bukan pemikiran orang kebanyakan. Sebab sebagian besar dari kita selalu mengedepankan otak kiri yang selalu melahirkan pemikiran kekiri-kirian. Maka, tentulah yang mempunyai mindset seperti inilah yang mampu menerima dengan penuh keyakinan tentang pemahaman dan statement diatas. Coba kita cermati, amati dan yakini hal berikut : .

Sedekah itu berasal dari bahasa arab “shodaqoh” , dan asal kata “shodaqoh” berasal dari kata“shidiq” dengan makna “Benar”, “Benar” dalam bahasa inggris “Right”, “Right” juga memiliki makna “Kanan”Garis besarnya, jika niat bersedekah jangan kebanyakan mikir, analisis , pemikiran ini dan itu (Otak Kiri) yang ujung-ujungnya malah tidak jadi sedekah (BACA: tidak jadi beramal).

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS Al-Baqarah 267)”

Jangankan tidak bersedekah, memilih hal-hal yang kurang baik saja untuk disedekahkan sudah jelas-jelas dilarang. Apalagi tidak bersedekah.  Sering sekali orang berpikir terbalik dan terjebak pemikiran untuk memberi apa yang sudah tidak bisa kita pakai sendiri. Baju yang sudah tidak terpakai, peralatan yang sudah tidak kita butuhkan, buku atau majalah bekas, atau barang apapun yang sudah tidak berguna untuk kita. Justru hal-hal seperti inilah yang sering orang berikan dengan ‘ikhlas’. Ya, tentu saja, ‘ikhlas’ memberikannya, mereka sendiri sudah tidak menginginkannya.

Sebenarnya, boleh juga memberikan barang yang sudah tidak berguna kepada orang lain, siapa tahu mereka masih bisa memanfaatkannya. Tapi ingatlah balasan dari Allah selalu setimpal bahkan berlipat ganda. Bagaimana jika kita memberikan sesuatu yang sudah tidak berguna, dibalas pula oleh Allah dengan sesuatu yang tidak berguna bagi kita dengan jumlah yang berlipat ganda. Semoga tidak! Mari Memberikan yang TERBAIK dengan IKHLAS sebab PASTI DIBALAS.

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah) maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Q.S. Al-Baqarah:245)

Hal ini yang sangat meyakinkan bahwa setiap pemberian dan sedekah kita PASTI DIBALAS BERLIPAT GANDA, sebab ini janji Allah. Ketika itu sudah janji Allah, maka MUSTAHIL TIDAK DIBALAS. Semoga anda juga percaya janji Allah! Itu adalah salah satu bukti otentik keimanan seseorang. Bahkan lebih ekstrim lagi, Ikhlas tidak ikhlas, Pasti dibalas. Janji Allah tidak pernah dusta. Kewajiban orang beriman adalah meyakininya dengan segenap hati.

Ikhlas disini bukan berarti anda tidak boleh mengharapkan sesuatu. Dengan kita bersedekah,  kita boleh mengharapkan apapun yang kita inginkan, misalnya, kita bersedekah karna ingin dikembalikan 700 kali lipat oleh Allah SWT, kita bersedekah karna ingin dimudahkan rezekinya, kita bersedekah karna ingin menjadi pengusaha, kita bersedekah karena ingin sehat, kita bersedekah karena ingin diampuni dosanya, kita bersedekah karena ingin punya jodoh dan keturunan yang baik. Apalagi jika yang diiinginkan hanyalah pahala, sekali lagi SUDAH PASTI.

Itu semua boleh. Yang tidak boleh adalah, kita bersedekah tetapi mengharapkan sesuatu dari manusia, misalnya, pujian dari orang lain. Itu sangat tidak di bolehkan. Intinya asalkan kita Mengharapnya hanya pada Allah, itu semua tidak lah susah jika Allah yang menginginkan. Sedekah tanpa Berharap, hanyalah melakukan 1 kebaikan yaitu sedekah. Sedekah dengan Berharap, berarti melakukan dua kebaikan, Bersedekah dan berharap hanya kepada Allah.

Semua ibadah harus dilaksanakan dengan Ikhlas, namun Ikhlas itu butuh proses. Sedekah tidak harus ikhlas , yang penting banyak dulu. Pengertian banyak itu prosentase (10-25% dari pendapatan). Ikhlas itu perlu dilatih, perlu dibiasakan, perlu dirutinkan. Kalau sudah keseringan sedekah, apalagi kecanduan faidahnya Insya Allah mau tidak mau akan semakin ikhlas. Seperti halnya Khusyuk, Sholat itu harus khusyuk, tapi tidak khusyu bukan alasan benar untuk tidak sholat.

Khusyuk dalam sholat perlu dilatih dengan seringnya mengulang dan mengulang sholat. Sama seperti kita sewaktu kecil dipaksa untuk berpuasa oleh orang tua. Tidak ikhlas awalnya. Tapi kemudian karena dilakukan terus menerus, lama-lama jadi ikhlas juga kan.. Sedekah yang banyak-banyak dulu, Sebentar juga ikhlasnya bakal nyusul, YAKIN!

Pertama sedekah selembar 100rb-an memang berat, kepikiran terus, sampai kebawa mimpi, apalagi kalau langsung hajar sedekah 1jutaan. Tapi sedekah kedua, ketiga, keempat 100rb-an , insya Allah bibit-bibit ikhlas mulai muncul, dan sedekah-sedekah berikutnya ikhlanya bakalan nempel terus. Sedekahlah,  yang penting banyak dulu, kalaupun tidak ikhlas tapi tetap bermanfaat besar bagi mereka yang membutuhkan.

Sedekah terang-terangan? Para sahabat terdahulu pernah mencontohkan melakukan sedekah terang-terangan, tujuannya untuk memberikan contoh kepada yang lain agar ikut bersedekah. Rasulullah mengatakan “Barangsiapa yang memulai satu kebiasaan baik dalam Islam maka baginya pahala sedekah dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedkitpun”. (Al-Hadits)

Nah, kembali ke hati. Niatnya pamer atau syiar. Pamer atau riya’ sudah pasti tidak boleh, tapi jika niatnya syiar malah dianjurkan. Jangan khawatir, tetaplah bersedekah. Allah sudah jamin dalam ayat ini :

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS.Albaqarah:274)”

Sedekah terang-terangan itu baik, sembunyi-sembunyi juga lebih baik. Yang tidak baik adalah yang sembunyi-sembunyi tidak sedekah, apalagi terang-terangan menentang mereka yang bersedekah di Jalan ALLAH.

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS An-Nisa 114)”

Rassul SAW bersabda “Memberi sedekah, menganjurkan kebaikan, berbaktti kepada orang tua, dan silaturrahmi dapat mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan,menambah berkah umur, dan menolak kejahatan“ (HR.Abu Na’im).

Jadi tunggu apa lagi?
Sedekah tak akan mengurangi rezeki kita, sebaliknya ialah pintu rezeki yang sebenarnya. Rasulullah sendiri pernah menginformasikan, “Tidak ada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya’. Sementara yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya’.” [HR Bukhari dan Muslim].




Sedekah Ekstrem



Sedekah Ekstrem
 
"Kalau mau hasil ekstrim, lakukan sedekah ekstrim," begitu kata Mr S berapi-api, salah satu motivator terbaik yang dimiliki Indonesia dalam salah satu seminarnya.

Saat itu ada salah satu peserta yang belum percaya. Namun karena dia punya impian ekstrim segera punya anak, ya dicoba aja. Dengan persetujuan sang istri akhirnya gaji satu bulan full siap disedekahkan. Baru niat hari Jumat, karena Seninnya baru gajian. Eh pas weekend , ada kabar gembira mereka diganjar positif hamil.

Tidak hanya itu, cerita yang beredar dari pelaku sedekah ekstrim, juga macam-macam hasil yang mencengangkan. Dari umroh dalam hitungan hari padahal modal belum tercukupi, sampai yang susah jodoh akhirnya dipermudah dan segera menikah. Dari yang sakit tidak sembuh-sembuh kemudian pulih, sampai mimpi masuk ke perguruan tinggi dan akhirnya bisa terjadi.

Pasti Anda penasaran dengan apa itu sedekah ekstrim?

Pernah saya salah sebut atau mungkin teman saya yang salah dengar saat mengajak sedekah ekstrim. Saat itu dia juga lagi ada masalah besar dalam hidupnya. Katanya saat balik bertanya, "sedekah ekstrim itu sedekah es krim ya?". Emangnya mau buat selamatan ulang tahun anak-anak. Sedekah Ekstrim bukan sedekah es krim.

Lalu apa?

Ada kisah tentang Angga, Bayu, dan Candra. Mereka adalah sahabat akrab sejak kecil. Suka main bersama, belajar bareng, bahkan saat rangking kelas pun, bertiga sudah langganan masuk tiga besarnya. Di sekolah terkenal pintar, cerdas, sholeh dan berprestasi.

Tidak berhenti di situ saja, saat besar mereka punya mimpi besar. Angga ingin kuliah di luar negeri, Bayu ingin segera menikah, dan Candra ingin punya mobil untuk buka usaha. Secara itungan ekonomi, ini sulit terjadi.

Nah, saat Angga mengajar tiga bulan dan satu bulan gajinya disedekahkan. Saat Bayu yang punya tabungan nikah 10 juta dan 5 juta disedekahkan. Lalu Candra yang hanya punya satu-satunya motor kesayangan, eh juga rela hati disedekahkan. Walaupun tinggal sepeda onthel di rumah.

Lihat! Ketiganya saat bersedekah ada persamaan ciri. Semuanya akan tergetar hati, matanya akan berurai air mata, dan benar-benar memaksa diri untuk belajar ikhlas meraih ridho Ilahi demi menjemput mimpi-mimpi.

Itulah sekadar ilustrasi sedekah ekstrim. Mr S menambahkan, sedekah ekstrim itu ya seperti punya dua rumah, satu diwakafkan. Di tangan, leher, kaki ada perhiasan, copot dan disedekahkan. Tujuan utama adalah memotong hubud dunia (cinta berlebihan akan harta). Jadi teringat sosok Mr Umar  yang sedekah 50% harta untuk dakwah, bahkan yang lebih dahsyat Mr Abu Bakar yang 100%. Yang tersisa hanya keyakinan pada Allah dan RasulNya. Berani coba?

"Ingat, saat sedekah kita kirim duit untuk jadi wakil ke Tuhan. Enak kalau wakilnya sekelas presiden.  Tidak mungkin tentu wakilnya orang yang sedang bawa golok? Jadi, sebelum sedekah ekstrim belajar dulu sedekahkan Presiden dan Wakil Presiden RI"
Untuk berani ekstrim menuntut pengetahuan. Yang tahu biasanya lebih mau. Yang mau biasanya lebih mampu. Dan akhirnya setelah tahu-mau-mampu akan berani melakukan itu. Sekadar sedekah ya hasilnya ala kadarnya. Apalagi  sedekah tanpa ilmu ya biasanya hasilnya gitu-gitu. Maaf, kalau sedekahnya receh, ya hasilnya juga receh. Apalagi kalau di masjid pas sholat jum'at, bawa sedekah cuman seribu atau dua ribuan. Nah itu berarti samain tempat ibadah dengan tempat buang hajat. tidak layak dan tidak level.

Kalau memang miskin banget, ya tidak papa. Tapi yang gadgetnya android atau blacberry yang harganya jutaan ya tidak panteslah.

Mr S pernah menjelaskan, ada skenario besar dari Bank Indonesia yang sengaja memberi gambar di salah satu mata uang yang dicetaknya. Gambar itu satu-satunya yang isinya dua orang. Sudah gitu berpeci dan siap sholat jama'ah. Bahkan seorang Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Nah tahu ? (Uang seratus ribuan)

Itulah yang layak dibawa untuk sedekah di sholat Jum'at. Ingat, saat sedekah kita kirim duit untuk jadi wakil ke Tuhan. Enak kalau wakilnya sekelas presiden.  Tidak mungkin tentu wakilnya orang yang sedang bawa golok? Jadi, sebelum sedekah ekstrim belajar dulu sedekahkan Presiden dan Wakil Presiden RI.

Sekarang tancap gas lagi untuk ilmu sedekah supaya hidup berkah-berlimpah. Siapkah? Enaknya sedekah, kita buang satu uang, nanti dia datang sama teman-temannya. Minimal 10 kali lipat banyaknya, bahkan sampai 1000 kali lipat lagi, atau bisa jadi tak terhingga sekali. Semakin ikhlas semakin berbalas.

"Sedekah itu tidak perlu ikhlas? Betul kah? Sedekah saja dulu. Lama-lama juga ikhlas. Ikhlas perlu dilatih"
Enaknya sedekah, itulah harta sesungguhnya. Disini dan disana (akhirat nanti). Itulah harta yang akan mengabadi. Semakin banyak ngasih semakin kita dikasih. Oleh siapa? Yang Maha Pengasih. Enak itu sedekah, akan menjadi habit atau kebiasaan. Bahkan kecanduan. Lihat! Gemar sedekah, urusan sama Tuhan dipermudah. Begitupun sebaliknya. Kalau kebiasaannya pelit urusan hidup pun semakin sulit. Enak itu sedekah, ikhlas tidak ikhlas pasti dibalas. Coba tanya seorang ateis, yang tidak bertuhan dan tidak beragama. Mereka percaya lho, kalau berbuat baik dibalas baik. Nah, pastikan kita yang beragama, sedekah dan ikhlasnya lebih-lebih ya.

Enaknya sedekah, bikin harta berkah dan bertambah. Mau bukti? Coba aja sendiri. Suka traktir orang, dibalas ditraktir. Suka kasih senyum, dibalas senyuman. Coba kalau sedekah rumah, toyota alphard, atau 1 miliar rupiah, kira-kira apa ya balasannya? Daripada mikirin balasannya, mending niatin kita yang menyedekahkannya. Nanti kita saling cerita ya.

Mr S pernah berkata bahwa seyakin-yakinnya besok matahari terbit dari timur, lebih yakin lagi balasan sedekah. Mengapa? Besok matahari terbit tidak dijamin di ayat-ayatNya. Tapi balasan sedekah sudah tertera dalam firman-firmanNya.

Sedekah itu tidak perlu mikir? Lho kok gitu? Sedekah itu perlu uang, barang, dan harta, bukan pikiran. Emang bisa pikiran disedekahkan?

Sedekah itu tidak perlu ikhlas? Betul kah? Sedekah saja dulu. Lama-lama juga ikhlas. Ikhlas perlu dilatih. Kalau uang receh gampang ikhlas. Kalau sudah jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta? Ya perlu latihan. Justru ikhlas itu diuji saat sedekah ekstrim beneran.

Sedekah itu boleh terang-terangan, boleh sembunyi-sembunyi. Beneran nih? Iya!!!

Sedekah Ekstrem VIDEO





Sedekah Ekstrem Tuai Polemik



Sedekah Ekstrem Tuai Polemik

Bersedekah memang baik. Namun, jika sedekah itu dilakukan secara ekstrem, apa diperbolehkan? Hal ini memang menjadi polemik.. Lantaran, sejumlah kiai menganjurkan sedekah secara ekstrem. Akan tetapi, ada juga kiai yang tidak menganjurkan.

Contoh sederhana sedekah ekstrem seperti ini: jika kita mempunyai gaji Rp 5 juta, penganut sedekah ekstrem menganjurkan hampir semua gaji itu untuk disedekahkan; jika punya mobil satu, mobil itu sebaiknya disedekahkan. Landasan mereka, apa yang disedekahkan akan diganti berkali-kali lipat oleh Allah SWT.

Kendati demikian, ada juga ulama yang kurang setuju dengan cara bersedekah seperti itu. Salah satunya adalah Dr Isroqunnajah MAg. Pria yang juga dosen UIN Malang ini menyatakan, sedekah yang baik minimal menyisihkan sepertiga dari harta untuk kebutuhan keluarga.
Pria yang akrab disapa Gus Is ini menerangkan, pemberian sedekah sebaiknya sebagian, bukan seluruhnya.
”Kalau keluarganya membutuhkan, sedekah tidak boleh diberikan seluruhnya,” kata Gus Is.
Dia menerangkan, memberi sedekah kepada keluarga atau saudara itu bernilai dua, yakni sedekah dan silaturahmi.
”Kalau sedekah kepada orang lain bernilai satu, kalau untuk keluarga bernilai dua,” kata dia. Dengan demikian, yang lebih utama bersedekah kepada keluarga.

Gus Is juga mengungkapkan, seseorang harus menyisakan paling tidak sepertiga untuk keluarganya.
”Jadi, tidak boleh mendonasikan seluruhnya,” ujarnya. Namun, jika ada orang yang menyedekahkan seluruh hartanya, ya tidak apa-apa, asalkan dia bisa bertahan hidup. Atau dengan syarat, setelah hartanya didonasikan, keluarganya tidak merasa kekurangan.

”Hal itu tidak apa-apa. Bagi beberapa orang, satu miliar atau satu triliun, bernilai sama dengan seribu atau dua ribu. Jadi, tergantung kemampuan yang bersedekah,” terang dia. Intinya, siapa pun boleh menyedekahkan berapapun harta mereka, asal keluarganya tidak merasa kekurangan.

Sementara itu, Gus Is juga menerangkan, yang harus dipahami pertama, yakni Allah memang tidak memberikan rezeki kepada hambanya secara sama. ”Yang tidak sama itu bagaimana bisa rata. Karena itu Allah memberikan ketentuan. Nah, itu yang disebut sedekah,” ujarnya.

Dia melanjutkan, sedekah ini sesungguhnya terbagi dua, yakni sedekah wajib dan sunah. Sedekah wajib itu misalnya nafkah suami kepada istri atau nafkah bapak kepada anak. Kemudian, zakat itu juga termasuk sedekah. Begitu juga dengan nazar. Selanjutnya, yang termasuk sedekah sunah yakni seperti hadiah, kado, datang kepada hajatan, dan lain sebagainya.

”Itu termasuk sedekah. Artinya, pemberian seseorang kepada orang lain tanpa presensi pahala,” lanjutnya.

Gus Is menyampaikan, ada beberapa orang yang mengatakan, jika memberi sesuatu kepada orang lain itu tidak mendidik. Selanjutnya seperti apa? Apa tidak perlu bersedekah pada orang lain? ”Ya harus tetap ada sedekah,” tegasnya.

Sedekah bisa disiasati melalui pintu lain seperti memberi upah dengan mempekerjakan orang lain. Pemberian upah kepada orang lain juga termasuk sedekah. Selain itu, utang pun juga termasuk sedekah.

”Kalau kemudian orang itu ragu mengutangkan, sementara tidak yakin orang tersebut tidak bisa membayar utang, gadaikan saja,” kata dia.

Selanjutnya, ada juga motivasi agar orang mewakafkan hartanya. ”Wakaf itu ketika orang mendonasikan untuk pendidikan atau masjid. Begitu orang itu mewakafkan, orang itu akan mendapat pahala sampai dengan hari kiamat,” pungkasnya. Cool. Mantap !!

Sedekah Ekstrem Tuai Polemik VIDEO