Sedekah Ekstrim Membawa Manfaat Luar Biasa



Sedekah Ekstrim Membawa Manfaat Luar Biasa

Yaaa berbagi merupakan ajaran yang sangat baik sekali. Hampir semua agama menyarankan bahwa berbagi kepada sesama itu akan membawa kebaikan. Berbagi bisa membawa dampak positif pada diri kita sendiri maupun orang lain. Efek yang luar biasa jika setiap orang mempunyai jiwa berbagi kepada sesama.

Berbagi kepada sesama dalam Islam sering disebut dengan sedekah. Sedekah merupakan salah satu anjuran yang diajarkan Rasulullah SAW. Dengan bersedekah akan menghapuskan kesalahan masa lalu kita. Allah juga berfirman akan melipat gandakan orang yang bersedekah dijalanNya. Tentunya sangat banyak lagi manfaat dari bersedekah.

Semboyan tentang berrbagi juga sangat banyak sekali, misalnya bersedekahlah maka engkau akan kaya. Saya pernah ikut seminar Ippo Santosa, motivator yang sangat hebat. Beliau mengajarkan kepada kita semua untuk saling berbagi, baik dalam keadaan susah ataupun senang. Salah satu yang benar-benar ada dalam ingatan saya adalah sedekah ekstrim. Baru dengar kata sedekah ekstrim ngeri bukan? heheee...

Beliau bercerita tentang sedekah seorang petugas pom bensin. Ia ingin membuka sebuah warung untuk istrinya, namun gajinya hanya 700ribu. Kemudian ia bertanya kepada seorang ustadz bagaimana agar bisa kaya, lalu ustadz tersebut berkata sedekahkan semua gajimu. Dengan yakin dan ikhlas petugas pom itupun menyedekahkan semua gajinya. Tanpa disangka-sangka petugas pom bensin tersebut mendapatkan warisan. Akhirnya ia bisa membangun warung yang selama ini diinginkan istrinya. Sedekah itu mendatangkan rezeki yang lain dari arah yang tidak diduga-duga. Keren bukan?

Itu salah satu cerita dari sedekah ekstrim yang diceritakan oleh Ippo. Setelah itu beliau mengajukan sebuah pertanyaan, apa yang anda punya saat ini? Sudahkan anda bersedekah ekstrim dengan apa yang anda punya? Tampak sangat berat untuk bersedekah ekstrim, namun hasil yang akan didapat juga akan sangat ekstrim jika kita ikhlas dan yakin.

Kita bisa membiasakan diri dengan bersedekah kepada sesama, tidak perlu banyak-banyak atau ekstrim. Jika budaya sedekah atau berbagi sudah mendarah daging pada diri kita maka sedekah ekstrim akan sangat mudah. Saya dan suami masih sama-sama dalam taraf belajar bersedekah. Ingat dalam harta kita terdapat sebagian harta orang lain yang dititipkan pada kita, jadi berikanlah hak tersebut kepada yang berhak menerima.

Sedekah Ekstrim Membawa Manfaat Luar Biasa VIDEO





Yuk, Sedekahin Aja

Yuk, Sedekahin Aja

Tahun 2006 saya dikontrak sebuah bank syariah, dibayar 2 Milyar. Bayar hutang 1,4 Milyar, sisanya semua disedekahin.

Habis itu, tahun 2007 dapet kontrak 9 Milyar. Hati saya dan istri berdegup keras, jika disedekahin lagi total? Hmmm … Jannah, surga, Jebret!!! Ga pake mikir, sedekah lagi. Semua. Sampe akhirnya saya merasakan sedikiiiit yang dirasa Abu Bakar… yang penting dicukupkan Allah saja. Selebihnya, memang harta Allah kok.

Tahun 2007, dah ngalir aja cash in dan cash out. Bener-bener ngalir. Allah Maha Kaya. Allah kasih saya anak 5, bisa ibadah, bisa dakwah, bisa usaha/dagang.

Sedekahin

Saya kalo lihat kawan-kawan, saudara-saudara yang ada duit, pengeeeeennn ngasih tau, “sedekah dah… jangan pake mikir… biar Allah yang ngurus semua keperluan.”

Tahun 2008, kembali ada simpanan 200 ribu dollar. Waktu itu mau berhenti jadi ustadz, he he. Ini duit hasil usaha. Eh eh eh, di enolin lagi. Sisa 30 juta. Begitu sisa 30 juta, eh eh eh. Malah dikontrak lagi sama satu perusahaan, dengan bayaran 500 ribu dollar! Subhanallaah, manalah saya ga percaya sama Allah…

Cuma emang, perjalanan riyadhah dulu, sampe selesai masalah. 7 tahun. Jangan merasa lelah, jangan merasa capek. Terus aja berjalan. Perjalanan sedekah saya, ga ada apa-apanya dibanding mereka-mereka yang berjihad dengan darah dan air matanya. Bahkan dengan para guru. Ga ada apa-apanya.

Doa saya dikabul Allah… pengen sedekah yang GEDEEEEEEE… Alhamdulillah. Sekarang jika saya mengajak orang sedekah, bukan karena saya pengen duitnya, tapi kepengen agar orang merasakan bahwa janji Allah itu BENAR… juga biar menikmati rangkaian amal shaleh yang ditawarkan.

Tahun 2008 atas izin Allah, kami tinggalkan rumah kami, lalu kami ngontrak. 2 mobil pun diberikan untuk Allah. Entahlah… ada perasaan bahagia bisa ngasih Allah.

***

Kalo inget perjalanan sedekah di awal, untuk bisa sedekah, kudu puasa. Supaya bisa ngasih orang lain jatah yang mestinya dimakan.

Ngajar di salah satu madrasah, honor 45 ribu. Saya bilang ke kawan, “Yuk, kita sedekahin aja…”

Alhamdulillah, banyak yang geleng kepala.

Kata mereka, “Ini aja jauh dari cukup.”

Saya yakinkan, “Makanya yuk sedekahin aja… Biar jadi 5 juta!”.

Kawan-kawan malah minta saya duluan sedekah. Ya bismillaah aja. Itu di tahun 1999 kejadiannya. Habis sedekah 45 ribu, alhamdulillah, ga hasil. He he he… saya santai aja.

Eh eh, kawan-kawan yang malah ngomongin. “Dapet Suf 5 jutanya?”

Saya nyengir… Saya jawab, “Ga dapet…”

Seorang kawan, ini cerita ya, mudah-mudahan bukan riya nih, aamiin … seorang kawan bilang, “Kirain sedekah 45 ribu beneran dapet 5 juta…”, setengah ngeledek.

Tapi saya sambung, “ga dapet 5 juta. Sebab dapetnya lebih dari 50 juta…” #kalem.

Kaget dah kawan-kawan… Kok bisa? Ya bisa.....




Bersedekah, Menjerumuskan Diri Dijalan Yang Benar



Bersedekah, Menjerumuskan Diri Dijalan Yang Benar

Yang Benar, Yang Bersedekah. Statement tersebut, mungkin sedikit ekstrim dan menukik. Kurir Langit adalah gerakan yang semindset dengan mereka yang selalu mendahulukan otak kanan dalam berfikir, bertindak dan menyikapi berbagai hal tentang kehidupan, termasuk tentang sedekah. Intinya, “Satu Action Baik mengalahkan Seribu Lima Ratus Planing Baik”. Pemikiran seperti ini memang bukan pemikiran orang kebanyakan. Sebab sebagian besar dari kita selalu mengedepankan otak kiri yang selalu melahirkan pemikiran kekiri-kirian. Maka, tentulah yang mempunyai mindset seperti inilah yang mampu menerima dengan penuh keyakinan tentang pemahaman dan statement diatas. Coba kita cermati, amati dan yakini hal berikut : .

Sedekah itu berasal dari bahasa arab “shodaqoh” , dan asal kata “shodaqoh” berasal dari kata“shidiq” dengan makna “Benar”, “Benar” dalam bahasa inggris “Right”, “Right” juga memiliki makna “Kanan”Garis besarnya, jika niat bersedekah jangan kebanyakan mikir, analisis , pemikiran ini dan itu (Otak Kiri) yang ujung-ujungnya malah tidak jadi sedekah (BACA: tidak jadi beramal).

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS Al-Baqarah 267)”

Jangankan tidak bersedekah, memilih hal-hal yang kurang baik saja untuk disedekahkan sudah jelas-jelas dilarang. Apalagi tidak bersedekah.  Sering sekali orang berpikir terbalik dan terjebak pemikiran untuk memberi apa yang sudah tidak bisa kita pakai sendiri. Baju yang sudah tidak terpakai, peralatan yang sudah tidak kita butuhkan, buku atau majalah bekas, atau barang apapun yang sudah tidak berguna untuk kita. Justru hal-hal seperti inilah yang sering orang berikan dengan ‘ikhlas’. Ya, tentu saja, ‘ikhlas’ memberikannya, mereka sendiri sudah tidak menginginkannya.

Sebenarnya, boleh juga memberikan barang yang sudah tidak berguna kepada orang lain, siapa tahu mereka masih bisa memanfaatkannya. Tapi ingatlah balasan dari Allah selalu setimpal bahkan berlipat ganda. Bagaimana jika kita memberikan sesuatu yang sudah tidak berguna, dibalas pula oleh Allah dengan sesuatu yang tidak berguna bagi kita dengan jumlah yang berlipat ganda. Semoga tidak! Mari Memberikan yang TERBAIK dengan IKHLAS sebab PASTI DIBALAS.

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah) maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Q.S. Al-Baqarah:245)

Hal ini yang sangat meyakinkan bahwa setiap pemberian dan sedekah kita PASTI DIBALAS BERLIPAT GANDA, sebab ini janji Allah. Ketika itu sudah janji Allah, maka MUSTAHIL TIDAK DIBALAS. Semoga anda juga percaya janji Allah! Itu adalah salah satu bukti otentik keimanan seseorang. Bahkan lebih ekstrim lagi, Ikhlas tidak ikhlas, Pasti dibalas. Janji Allah tidak pernah dusta. Kewajiban orang beriman adalah meyakininya dengan segenap hati.

Ikhlas disini bukan berarti anda tidak boleh mengharapkan sesuatu. Dengan kita bersedekah,  kita boleh mengharapkan apapun yang kita inginkan, misalnya, kita bersedekah karna ingin dikembalikan 700 kali lipat oleh Allah SWT, kita bersedekah karna ingin dimudahkan rezekinya, kita bersedekah karna ingin menjadi pengusaha, kita bersedekah karena ingin sehat, kita bersedekah karena ingin diampuni dosanya, kita bersedekah karena ingin punya jodoh dan keturunan yang baik. Apalagi jika yang diiinginkan hanyalah pahala, sekali lagi SUDAH PASTI.

Itu semua boleh. Yang tidak boleh adalah, kita bersedekah tetapi mengharapkan sesuatu dari manusia, misalnya, pujian dari orang lain. Itu sangat tidak di bolehkan. Intinya asalkan kita Mengharapnya hanya pada Allah, itu semua tidak lah susah jika Allah yang menginginkan. Sedekah tanpa Berharap, hanyalah melakukan 1 kebaikan yaitu sedekah. Sedekah dengan Berharap, berarti melakukan dua kebaikan, Bersedekah dan berharap hanya kepada Allah.

Semua ibadah harus dilaksanakan dengan Ikhlas, namun Ikhlas itu butuh proses. Sedekah tidak harus ikhlas , yang penting banyak dulu. Pengertian banyak itu prosentase (10-25% dari pendapatan). Ikhlas itu perlu dilatih, perlu dibiasakan, perlu dirutinkan. Kalau sudah keseringan sedekah, apalagi kecanduan faidahnya Insya Allah mau tidak mau akan semakin ikhlas. Seperti halnya Khusyuk, Sholat itu harus khusyuk, tapi tidak khusyu bukan alasan benar untuk tidak sholat.

Khusyuk dalam sholat perlu dilatih dengan seringnya mengulang dan mengulang sholat. Sama seperti kita sewaktu kecil dipaksa untuk berpuasa oleh orang tua. Tidak ikhlas awalnya. Tapi kemudian karena dilakukan terus menerus, lama-lama jadi ikhlas juga kan.. Sedekah yang banyak-banyak dulu, Sebentar juga ikhlasnya bakal nyusul, YAKIN!

Pertama sedekah selembar 100rb-an memang berat, kepikiran terus, sampai kebawa mimpi, apalagi kalau langsung hajar sedekah 1jutaan. Tapi sedekah kedua, ketiga, keempat 100rb-an , insya Allah bibit-bibit ikhlas mulai muncul, dan sedekah-sedekah berikutnya ikhlanya bakalan nempel terus. Sedekahlah,  yang penting banyak dulu, kalaupun tidak ikhlas tapi tetap bermanfaat besar bagi mereka yang membutuhkan.

Sedekah terang-terangan? Para sahabat terdahulu pernah mencontohkan melakukan sedekah terang-terangan, tujuannya untuk memberikan contoh kepada yang lain agar ikut bersedekah. Rasulullah mengatakan “Barangsiapa yang memulai satu kebiasaan baik dalam Islam maka baginya pahala sedekah dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedkitpun”. (Al-Hadits)

Nah, kembali ke hati. Niatnya pamer atau syiar. Pamer atau riya’ sudah pasti tidak boleh, tapi jika niatnya syiar malah dianjurkan. Jangan khawatir, tetaplah bersedekah. Allah sudah jamin dalam ayat ini :

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS.Albaqarah:274)”

Sedekah terang-terangan itu baik, sembunyi-sembunyi juga lebih baik. Yang tidak baik adalah yang sembunyi-sembunyi tidak sedekah, apalagi terang-terangan menentang mereka yang bersedekah di Jalan ALLAH.

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS An-Nisa 114)”

Rassul SAW bersabda “Memberi sedekah, menganjurkan kebaikan, berbaktti kepada orang tua, dan silaturrahmi dapat mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan,menambah berkah umur, dan menolak kejahatan“ (HR.Abu Na’im).

Jadi tunggu apa lagi?
Sedekah tak akan mengurangi rezeki kita, sebaliknya ialah pintu rezeki yang sebenarnya. Rasulullah sendiri pernah menginformasikan, “Tidak ada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya’. Sementara yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya’.” [HR Bukhari dan Muslim].




Sedekah Ekstrem



Sedekah Ekstrem
 
"Kalau mau hasil ekstrim, lakukan sedekah ekstrim," begitu kata Mr S berapi-api, salah satu motivator terbaik yang dimiliki Indonesia dalam salah satu seminarnya.

Saat itu ada salah satu peserta yang belum percaya. Namun karena dia punya impian ekstrim segera punya anak, ya dicoba aja. Dengan persetujuan sang istri akhirnya gaji satu bulan full siap disedekahkan. Baru niat hari Jumat, karena Seninnya baru gajian. Eh pas weekend , ada kabar gembira mereka diganjar positif hamil.

Tidak hanya itu, cerita yang beredar dari pelaku sedekah ekstrim, juga macam-macam hasil yang mencengangkan. Dari umroh dalam hitungan hari padahal modal belum tercukupi, sampai yang susah jodoh akhirnya dipermudah dan segera menikah. Dari yang sakit tidak sembuh-sembuh kemudian pulih, sampai mimpi masuk ke perguruan tinggi dan akhirnya bisa terjadi.

Pasti Anda penasaran dengan apa itu sedekah ekstrim?

Pernah saya salah sebut atau mungkin teman saya yang salah dengar saat mengajak sedekah ekstrim. Saat itu dia juga lagi ada masalah besar dalam hidupnya. Katanya saat balik bertanya, "sedekah ekstrim itu sedekah es krim ya?". Emangnya mau buat selamatan ulang tahun anak-anak. Sedekah Ekstrim bukan sedekah es krim.

Lalu apa?

Ada kisah tentang Angga, Bayu, dan Candra. Mereka adalah sahabat akrab sejak kecil. Suka main bersama, belajar bareng, bahkan saat rangking kelas pun, bertiga sudah langganan masuk tiga besarnya. Di sekolah terkenal pintar, cerdas, sholeh dan berprestasi.

Tidak berhenti di situ saja, saat besar mereka punya mimpi besar. Angga ingin kuliah di luar negeri, Bayu ingin segera menikah, dan Candra ingin punya mobil untuk buka usaha. Secara itungan ekonomi, ini sulit terjadi.

Nah, saat Angga mengajar tiga bulan dan satu bulan gajinya disedekahkan. Saat Bayu yang punya tabungan nikah 10 juta dan 5 juta disedekahkan. Lalu Candra yang hanya punya satu-satunya motor kesayangan, eh juga rela hati disedekahkan. Walaupun tinggal sepeda onthel di rumah.

Lihat! Ketiganya saat bersedekah ada persamaan ciri. Semuanya akan tergetar hati, matanya akan berurai air mata, dan benar-benar memaksa diri untuk belajar ikhlas meraih ridho Ilahi demi menjemput mimpi-mimpi.

Itulah sekadar ilustrasi sedekah ekstrim. Mr S menambahkan, sedekah ekstrim itu ya seperti punya dua rumah, satu diwakafkan. Di tangan, leher, kaki ada perhiasan, copot dan disedekahkan. Tujuan utama adalah memotong hubud dunia (cinta berlebihan akan harta). Jadi teringat sosok Mr Umar  yang sedekah 50% harta untuk dakwah, bahkan yang lebih dahsyat Mr Abu Bakar yang 100%. Yang tersisa hanya keyakinan pada Allah dan RasulNya. Berani coba?

"Ingat, saat sedekah kita kirim duit untuk jadi wakil ke Tuhan. Enak kalau wakilnya sekelas presiden.  Tidak mungkin tentu wakilnya orang yang sedang bawa golok? Jadi, sebelum sedekah ekstrim belajar dulu sedekahkan Presiden dan Wakil Presiden RI"
Untuk berani ekstrim menuntut pengetahuan. Yang tahu biasanya lebih mau. Yang mau biasanya lebih mampu. Dan akhirnya setelah tahu-mau-mampu akan berani melakukan itu. Sekadar sedekah ya hasilnya ala kadarnya. Apalagi  sedekah tanpa ilmu ya biasanya hasilnya gitu-gitu. Maaf, kalau sedekahnya receh, ya hasilnya juga receh. Apalagi kalau di masjid pas sholat jum'at, bawa sedekah cuman seribu atau dua ribuan. Nah itu berarti samain tempat ibadah dengan tempat buang hajat. tidak layak dan tidak level.

Kalau memang miskin banget, ya tidak papa. Tapi yang gadgetnya android atau blacberry yang harganya jutaan ya tidak panteslah.

Mr S pernah menjelaskan, ada skenario besar dari Bank Indonesia yang sengaja memberi gambar di salah satu mata uang yang dicetaknya. Gambar itu satu-satunya yang isinya dua orang. Sudah gitu berpeci dan siap sholat jama'ah. Bahkan seorang Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Nah tahu ? (Uang seratus ribuan)

Itulah yang layak dibawa untuk sedekah di sholat Jum'at. Ingat, saat sedekah kita kirim duit untuk jadi wakil ke Tuhan. Enak kalau wakilnya sekelas presiden.  Tidak mungkin tentu wakilnya orang yang sedang bawa golok? Jadi, sebelum sedekah ekstrim belajar dulu sedekahkan Presiden dan Wakil Presiden RI.

Sekarang tancap gas lagi untuk ilmu sedekah supaya hidup berkah-berlimpah. Siapkah? Enaknya sedekah, kita buang satu uang, nanti dia datang sama teman-temannya. Minimal 10 kali lipat banyaknya, bahkan sampai 1000 kali lipat lagi, atau bisa jadi tak terhingga sekali. Semakin ikhlas semakin berbalas.

"Sedekah itu tidak perlu ikhlas? Betul kah? Sedekah saja dulu. Lama-lama juga ikhlas. Ikhlas perlu dilatih"
Enaknya sedekah, itulah harta sesungguhnya. Disini dan disana (akhirat nanti). Itulah harta yang akan mengabadi. Semakin banyak ngasih semakin kita dikasih. Oleh siapa? Yang Maha Pengasih. Enak itu sedekah, akan menjadi habit atau kebiasaan. Bahkan kecanduan. Lihat! Gemar sedekah, urusan sama Tuhan dipermudah. Begitupun sebaliknya. Kalau kebiasaannya pelit urusan hidup pun semakin sulit. Enak itu sedekah, ikhlas tidak ikhlas pasti dibalas. Coba tanya seorang ateis, yang tidak bertuhan dan tidak beragama. Mereka percaya lho, kalau berbuat baik dibalas baik. Nah, pastikan kita yang beragama, sedekah dan ikhlasnya lebih-lebih ya.

Enaknya sedekah, bikin harta berkah dan bertambah. Mau bukti? Coba aja sendiri. Suka traktir orang, dibalas ditraktir. Suka kasih senyum, dibalas senyuman. Coba kalau sedekah rumah, toyota alphard, atau 1 miliar rupiah, kira-kira apa ya balasannya? Daripada mikirin balasannya, mending niatin kita yang menyedekahkannya. Nanti kita saling cerita ya.

Mr S pernah berkata bahwa seyakin-yakinnya besok matahari terbit dari timur, lebih yakin lagi balasan sedekah. Mengapa? Besok matahari terbit tidak dijamin di ayat-ayatNya. Tapi balasan sedekah sudah tertera dalam firman-firmanNya.

Sedekah itu tidak perlu mikir? Lho kok gitu? Sedekah itu perlu uang, barang, dan harta, bukan pikiran. Emang bisa pikiran disedekahkan?

Sedekah itu tidak perlu ikhlas? Betul kah? Sedekah saja dulu. Lama-lama juga ikhlas. Ikhlas perlu dilatih. Kalau uang receh gampang ikhlas. Kalau sudah jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta? Ya perlu latihan. Justru ikhlas itu diuji saat sedekah ekstrim beneran.

Sedekah itu boleh terang-terangan, boleh sembunyi-sembunyi. Beneran nih? Iya!!!

Sedekah Ekstrem VIDEO





Punya impian? Pengen tercapai?



Punya impian? Pengen tercapai?

Apapun impiannya, beli dengan doa, usaha, dan amal. Amal? Iya, amal. Salah satu amalnya yah #sedekah. Alhamdulillah, ini yang saya lakoni saat bergelut dengan tantangan-tantangan dan bercumbu dengan impian-impian.

Terus, gimana saran teknisnya? Biasakan sedekah minimal 20% setiap bulannya. Paksa, bisa, terbiasa. Rumusnya begitu. Selanjutnya, sesekali (1-2 kali setahun), coba #SedekahEkstrim, alias melepaskan sesuatu amat bernilai dan amat berat bagi kita.

Misalnya rumah, kendaraan, perhiasaan, handphone, setengah dari tabungan, gaji & pendapatan kita,  dll.

Ada lagi? Ada. Misalnya merelakan orang yang berutang dan bermasalah sama kita, itu juga bagian dari sedekah ekstrim. Kenapa? Lazimnya kita merasa nyesek untuk hal-hal yang beginian. Betul apa betul?

Kalau sudah sedekah rutin 20% dan sesekali sedekah ekstrim, insya Allah perubahan nasib juga ekstrim. Percepatan demi percepatan! Dengan izin Allah, saya dan alumni seminar sudah mencicipi ini sejak lama. Sedap!

Sedekahnya ke mana? Ke mana saja, baik insya Allah. Masing-masing ada fadilah tersendiri. Saya pribadi menyukai objek sedekah yang sarat amal jariyah dan sangat darurat. Contohnya, sekolah-sekolah di pelosok Indonesia (sekolah tepian).

Yes, saatnya take action:
- Mumpung Ramadhan.
- Mumpung ada niat.
- Mumpung ada umur.
- Mumpung ada rezeki.

Dengan sedekah, insya Allah berbagai impian seperti termudahkan dan tersolusikan. Pengen jodoh? Pengen anak? Pengen ke Tanah Suci? Beli aja. Tapi 'harganya' beda. Nggak cukup dengan sedekah biasa. Mesti sedekah yang ekstrim, sekalian juga amal-amal lainnya.

Saya ulang lagi, coba deh sedekah ekstrim. Jadi, nggak semua radikal itu jelek. Sesekali, mesti dijajal sedekah radikal alias sedekah ekstrim. Hehehe. Istilah saya 'berfoya-foya' di jalan Allah. Hehehe.

Masih takut? Takut apa?
- Takut rugi. Takut jatuh miskin.
- Apa? Takut miskin? Emang ente pernah kaya? Hehehe.

Selama ini kita sama-sama tahu:
- Berbagi, tak bakal rugi.
- Menentramkan hati.
- Memudahkan #rezeki.
- Insya Allah ini pasti.

"Zakat dan sedekah yang terus-menerus dikelola dengan baik, bisa menghapus kesenjangan sosial di Indonesia," pesan Zulkifli Hasan, ketua MPR.

Anda setuju? Bantu share ya. Mention juga teman-teman kita. Semoga bisa menggerakkan hati mereka.

Punya impian? Pengen tercapai? VIDEO